SEJARAH AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada
awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana,
yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang
berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari
Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir
dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering
tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah
dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada
waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem
pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia
yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan
dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah
diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran pembukuan berpasangan yang ditulis
oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul
Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi
tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian
yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaran
pembukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut
kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para
pengarang berikutnya.
Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang
dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem
Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga
sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo-
Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada
abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa
Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri.
Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad
ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut
accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu,
sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan
data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan
lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di
Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun
asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang
lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara
Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan
yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem
Amerika (Anglo- Saxon).
Sudut
Pandang Sejarah
Beberapa
waktu yang lalu, akuntansi memperlihatkan kemampuannya untuk menarik perhatian
publik melalui akuntansi dan pengukuran sumber daya manusia, pelaporan dan
audit atas tanggungjawab sosial berbagai organisasi. Saat ini akuntansi
beroperasi antara lain dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan
Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal
besar, baik domestik maupun internasional. Akuntansi telah meluas ke dalam area
konsultasi manajemen dan melibatkan lebih besar porsi teknologi informasi dalam
sistem dan prosedurnya. Dengan demikian akuntansi jelas tanggap terhadap
stimulus lingkungan. Menurut Choi dan Muller (1998; 1) bahwa ada tiga kekuatan
utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional
yang terus tumbuh, yaitu: (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari
disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi. Ketiga
faktor tersebut dalam perjalanan/perkembangan akuntansi sangat berperan dan
menentukan arah dari teori akuntansi yang selama bertahun-tahun dan dekade
banyak para ahli mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk mengembangkan teori
akuntansi dan ternyata mengalami kegagalan dan hal tersebut menyebabkan
terjadinya evolusi dari ”theorizing” ke “conceptualizing”.
Iqbal,
Melcher dan Elmallah (1997:18) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai
akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi
di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh
dunia. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang
diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan
lingkungan bisnis. Berikut ini karakteristik era ekonomi global.
a. Bisnis
internasional.
b. Hilangnya
batasan-batasan antar negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi
negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi
pada perusahaan multinasional.
c. Ketergantungan
pada perdagangan internasional. Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikuk ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih
keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke
kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan
teres-menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai
permulaan, sistem pembukuan berpasangan (doithfe-entru Lookkreping), yang
umumnya dianggap sebagai awal penciptaaa akuntansi seperti yang kita ketahui
selama ini, berawal dari negam-negah kota di Italia pida abad ke-14 dan 15. Perkernbangannya
didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia Utara selama masa
akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam
mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian
berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok
Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda
mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di
Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan
dan akuntabilitas pemerintah. Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan
yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan
mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan
kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan
mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu
profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama
tahun 1870-an. Paktik akuntansi laggris memyebar luas tidak hanya di seluruh
Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada
waktu itu.
PERAN AKUNTANSI DALAM BIDANG USAHA
& PASAR MODAL GLOBAL
Dalam era globalisasi, dunia usaha dan masyarakat telah menjadi
semakin kompleks sehingga menuntut adanya perkembangan berbagai disiplin ilmu
termasuk Akuntansi. Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial
karena setiap pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan
informasi akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi
yang sangat dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis. Perkembangan
dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Bidang-bidang
yang dahulu tidak di bayangkan sebagai sektor usaha sekarang menjadi sektor
besar. Perkembangan profesi akuntansi terasa lebih meninggi setelah tahun 1985,
Bebarengan dengan BEJ. Bunga Bank yang tinggi mendorong orang mencari
alternatif untuk memenuhi kebutuhan permodalannya, persaingan antar perusahaan
semakin meningkat dengan dibarengi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan di Indonesia. Dalam menghadapi itu semua para pengelola perusahaan
sangat membutuhkan informasi akuntansi dalam rangka pengambilan keputusan.
Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan
tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham di
pasar modal. Masyarakat Amerika sudah mengenal bisnis tersebut sejak tahun 1900
(Belkaoui, 2007). Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor
telah menggunakan informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman
dalam membuat prediksi-prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu
investasi dalam surat-surat berharga, khususnya dalam saham. Perkembangan
positif yang terjadi terhadap bisnis saham di pasar modal Amerika juga
menunjukkan bahwa kebutuhan perusahaan akan modal juga meningkat seirama dengan
perkembangan pasar. Perkembangan ini sekaligus menunjukkan bahwa pasar modal
memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara khususnya Amerika pada
era tersebut. Di samping itu, juga berarti bahwa kebutuhan dan peran informasi
akuntansi menjadi semakin penting.
Peran Akuntansi Dalam Bidang Usaha Global
Keterpurukan ekonomi Indonesia akibat krisis ekonomi tahun 1997
mementalkan prediksi John Naisbitt bahwa Indonesia akan menjadi salah satu
macan dari Asia. Tahun 2000, tiga tahun setelah krisis, di saat negara-negara
lain yang juga terkena krisis seperti Thailand, Korsel, Filipina dan Malaysia
telah memperoleh perbaikan perekonomian yang signifikan, perekonomian Indonesia
(PDB) hanya bertumbuh 0,2%.
(Asian Recover Information Center – ADB : Mei 2000) Tanri Abeng
(1999) dalam Djalil (2000), menyatakan bahwa terdapat enam akar pokok
permasalahan yang menyebabkan lambatnya perbaikan perekonomian di Indonesia,
yaitu:
1.
Ternyata pertumbuhan pesat
Indonesia sebelum krisis lebih banyak didorong karena pertumbuhan investasi
bukan karena efisiensi dan inovasi
2.
Mayoritas nilai pasar
perusahaan yang listing di BEJ adalah overvalued (90% nilai perusahaan go
public ditentukan oleh growth expectation, hanya 10% atas kemampuan riil
memperoleh laba; beda dengan negara maju, 30% growth expectation, 70% kemampuan
riil)
3.
Struktur finansial
perusahaan tidak sehat (pinjaman lebih dari 100% dibandingkan ekuitasnya,
perusahaan sehat seharusnya dibawah 50% dari ekuitinya)
4.
Adanya mark-up dalam
penyaluran kredit
5.
Konsentrasi ekonomi tidak
sehat (piramida ekonomi, atas: terdapat 200 perusahaan konglomerat swasta
dimiliki oleh 50 keluarga, tengah: hampir kosong
6.
Tidak ada good governance
(paling rendah menurut McKinsey 1999). Di sisi lain, Indonesia dihadapkan pada tantangan ekonomi abad ke-21 yaitu
globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan
ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu
kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas
teritorial negara
Tantangan Dalam Era Global
- Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut (Damanhuri, 2003):Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.
- Tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf professional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
- Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka Bento, Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia (baik yang berdomisili di kota maupun di desa) menuju pada selera global.
- Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan non tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair. Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena “less papers/documents” dalam perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih. Dengan kegiatan bisnis korporasi (bisnis corporate) di atas dapat dikatakan bahwa globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antarnegara melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antarnegara (cross-border transactions) dalam bentuk barang dan jasa, aliran dana internasional (international capital flows), pergerakan tenaga kerja (human movement) dan penyebaran teknologi informasi yang cepat. Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi usaha serta melandaskan strategi manajemennya dengan basis entrepreneurship, cost efficiency dan competitive advantages. Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan saing yang tinggi niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia, tidak akan mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor dapat mengancam posisi pasar domestik. Dengan kata lain, dalam pasar yang bersaing, keunggulan kompetitif (competitive advantage) merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Banyak perusahaan besar Indonesia terhempas karena krisis, karena persaingan global, menunjukkan bahwa ternyata mereka tidak efisien.
Menyadari hal tersebut beberapa perusahaan besar melakukan
antisipasi dengan mencoba untuk tidak menjadi bubble company tetapi menjadi
sustainable company (Hasan, 2000). Good Corporate Governance, tata kelola
perusahaan yang baik, diyakini mampu merealisasikan keinginan tersebut, karena
tidak hanya bertujuan pada profit oriented tapi juga fokus pada kebutuhan
seluruh stakeholder-nya. Untuk itu transparansi, akuntabel, fairness, dan
responsibilitas terutama sangat perlu dipahami dan direalisasikan organisasi
baik organisasi swasta maupun organisasi sektor publik. Akuntansi, sebagai
information provider, perlu menyadari bahwa high quality information adalah
dasar dari good corporate governance. Oleh karena itu para pelaku akuntansi
perlu menyadari tanggung jawab mereka untuk menyediakan informasi maupun
laporan keuangan yang handal dan akurat.
MENGIDENTIFIKASI DAN MENJELASKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI
Seiring
perkembangan dunia, kesadaran akan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi secara global, beberapa ahli berpendapat bahwa terdapat perbedaan
pola perilaku akuntansi yang diterapkan di setiap negara. Oleh sebab itu penting
untuk menentukan klasifikasi untuk mengetahui dan mengidentifikasi perbedaan
dan kesamaan sistem akuntansi suatu negara. Klasifikasi akuntansi dan sistem
pelaporan yang dipengaruhi oleh masalah ekonomi dan politik, sistem hukum,
perlu dilakukan agar mampu menganalisis dan meprediksi perkembangan sistem
akuntansi. Pemahaman sistem akuntansi yang baik pada suatu negara adalah dengan
melihat faktor-faktor dasar yang mempengaruhi perkembangannya. Akuntansi
berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lain. Faktor yang mempengaruhi
perbedaan yaitu lingkungan, lingkungan budaya, ekonomi, hukum dan politik yang
berbeda-beda sehingga menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda.
Akuntansi telah memperluas ruang lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan
menggabungkan teknologi informasi yang makin berkembang ke dalam sistem dan
prosedurnya.
Tujuan
pengklasifikasian:
a. Membantu
mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan
b. Bentuk-bentuk
perkembangan sistem akuntansi suatu negara dibandingkan dengan yang lain serta
kemungkinan untuk berubah
c. Alasan
mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain
Pengklasifikasian
tersebut seharusnya juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk
menilai prospek dan problem dalam masalah harmonisasi internasional. Dengan
kata lain, tujuan klasifikasi untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan
menurut karakteristik khususnya dan hal ini mengungkapkan struktur dasar di
mana anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok
yang beraneka ragam. Dengan begitu, pemahaman mengenai sistem akuntansi akan
menjadi lebih baik.
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan dalam
perkembangan akuntansi:
1. Sumber
Pendanaan
Amerika
dan Inggris memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan dan dirancang untuk membantu
investor dalam menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait, sedangkan
sistem berbasis kredit memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui
pengukuran akuntansi yang konservatif. Sedangkan di Jepang dan Swiss menganggap
pengungkapan public secara luas dianggap tidak perlu karena lembaga keuangan
memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan.
2. Sistem
Hukum
Di
dunia barat mengenal dua orientasi dasar, hukum kode (sipil) dan hukum umum
(kasus). Hukum kode utamanya diambil dari hukum Romawi dan Kode Napoleon. Di
negara-negara hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak
prosedur. Sedangkan hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap dan aturan
akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif karena ditetapkan oleh organisasi
profesional sektor swasta.
3. Perpajakan
Di
Jerman dan Swedia, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun untuk diklaim
guna keperluan pajak. Sedangkan di Belanda berbeda, laba kena pajak pada
dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap
perbedaan-perbedaan dengan hukum pajak. Contoh di Amerika yang menetapkan
penilaian persediaan menurut “masuk terakhir keluar pertama” (last in first
out).
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
Sistem
pencatatan berpasangan (double entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an
dan menyebar di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (renaissance)
lainnya. Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaanya, penduduk Jerman saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan Plan
Comptable. Amerika memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di Jepang
setelah PD II. Banyak negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang
dikembangkan di tempat lain, entah karena dipaksa (seperti India) atau karena
pilihan sendiri (seperti negara-negara Eropa Timur).
5. Inflasi
Inflasi
menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap
akun-akun perusahaan. Israel, Meksiko dan beberapa negara Amerika selatan
menggunakan akuntansi tingkat harga umum karena berpengaruh dengan
hiperinflasi.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor
ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi
seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan
dalam sektor manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat
Pendidikan
Standar
dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai risiko efek derivatif
tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Budaya
berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara.
MENGETAHUI SISTEM AKUNTANSI DI
NEGARA – NEGARA MAJU
Standar Akuntansi adalah regulasi aturan (termasuk pula
hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan
standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dapat
dikatakan standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar, meskipun
praktiknya tidak sesuai dengan standar.
Empat (4) Alasan mengapa praktik tidak sesuai dengan
standar yaitu :
1)
Di
kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan akuntansi resmi cenderung
lemah dan tidak efektif
2)
Secara
suka rela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang
diharuskan
3)
Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika
dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan
secara lebih baik
4)
Di
beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Profesi auditing cenderung dapat mengatur sendiri di
negara-negara yang menganut penyajian wajar (khusus yang dipengaruhi Inggris)
dan auditor lebih dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah
untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Sedangkan
di negara dengan hukum kode, profesi akuntansi cenderung diatur oleh negara
karena tujuan utama audit adalah memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan
perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum.
A. Sistem
Akuntansi Jepang
Akuntansi
dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh
domestic dan internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung
jawab atas regulasi akuntansi dan hokum pajak penghasilan perusahaan di Jepang
memiliki pengaruh lebih lanjut juga. Pada paruh pertama abad ke- 20, pemikiran
akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman; pada paruh kedua, ide- ide dari AS yang
berpengaruh. Akhir- akhir ini, pengaruh Badan Standart Akuntansi Internasional
mulai dirasakan dan pada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan
organisasi sector swasta sebagai pembuat standar akuntansi.
Perusahaan
– perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan sering
kali bersama- sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan
ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang disebut sebagai
keiretsu.
Modal usaha keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990- an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas pelaporan keuangan Jepang. Jelas terlihat bahwa banyak praktik akuntansi menyembunyikan betapa buruknya perusahaan- perusahaan Jepang.
Suatu perubahan besar dalam akuntansi diumumkan pada akhir tahun 1990- an untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan- perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.
Modal usaha keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990- an. Krisis keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh atas pelaporan keuangan Jepang. Jelas terlihat bahwa banyak praktik akuntansi menyembunyikan betapa buruknya perusahaan- perusahaan Jepang.
Suatu perubahan besar dalam akuntansi diumumkan pada akhir tahun 1990- an untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan- perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.
B. Sistem
Akuntansi Cina
Pada
Akhir tahun 1970-an,para pemimpin Cina mulai untuk Mengubah ekonomi mulai dari
perencanaan pusat bergaya soviet menjadi lebih berorientasi pasar tetapi masih
berada di bawah kendali Partai komunis. Akuntansi di Cina memiliki
Sejarah yang Panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggung jawaban
dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama Dinasti Hsiu dan
sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaaan
dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan Putri-Putri pada dinasti
Xia (tahun 2000-1500 SM). Konfusius Muda (551-479 SM) dulunya pernah
menjadi seorang manajer gudang dan tulisanya menebutkan bahwa pekerjaannya
meliputi akuntansi yang seharusnya – membuat catatan penerimaan dan pengeluaran
setiap harinya. Diantara ajaran-ajaran Konfusius terdapat keharusan untuk
memelihara sejarah dan catatan akuntansi dipandang sebagai bagiaian dari
sejarah tersebut.
Karakteristik
utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republic Rakyat Cina
pada tahun 1949. Cina menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat
terpusat, yang mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut
Uni Soviet dimana Negara mengendalikan hak untuk menggunakan dan distribusi
seluruh alat produksi dan memberlakukan perencanaan dan kendali yang kaku atas
perekonomian. Pelaporan Keuangan Cukup sering dilakukan dan lengkap.
Cirri utamanya adalah orientasi mana jemen dana, yang mana dana diartikan
sebagai property, barang, dan material yang digunakan selama proses produksi.
Perekonomian Cina saat ini paling tepat disebut sebagai perekonomian Hibrid
(Campuran), dimana Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis,
sementara industri lain serta sektor komersial dan swasta, diatur oleh system
yang berorientasi kepada pasar. Dengan adanya reformasi ekonomi dimana mencakup
privatisasi,termasuk pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan
perseroan yang mengeluarkan saham, aturan akuntansi yang baru telah
dikembangkan bagi perusahan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan
perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban terbatas, serta badan usaha
milik asing seperti perusahaan patungan.
C. Sistem
Akuntansi Belanda
Akuntansi
Belanda memiliki beberapa Pardoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan
Akuntansi dan pelaporan keuangan yang realtif permisif, tetapi standar praktik
profesional yang sangat tinggi.Belanda merupakan negara hukum kode namun
akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar . Pelaporan keuangan dan
akuntansi pajak merupakan dau aktivitas terpisah. Lebih lanjut lagi , orientasi
kewajaran berkembang tanpa adnya pengaruh dari pasar saham. Inggris dan Amrika
Serikat telah mempengaruhi akuntansi Belanda sama seperti atau bahkan melabihi
negara-negara kontinental lainnya, dan tidak seperti Eropa kontinental lainnya,
profesi akuntansi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap standar dan aturan
akuntansi.
Belanda
merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internsional untuk
akuntansi dan praktik yang dapat diterima. Belanda juga menjadi tempat bagi
beberapa perusahaan multinasional terbesar didunia, seperti Philips, Royal
Dutch/Shell dan Unilever.
Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima secara umum. Dewan terdiri dari:
Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima secara umum. Dewan terdiri dari:
a. Penyusun
laporan keuangan (Perusahaan)
b. Pengguna
laporan keuangan (Perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
c. Auditor
laporan keuangan (Institut Akuntan Terdaftar Belanda atau NivRA)
D. Sistem
Akuntansi Perancis
Akuntansi di Perancis sangat terkait dengan kode sehingga
sangat mungkin melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (Code de
Commerce) dan hukum pajak sebenarnya menentukan banyak praktek akuntansi dan
pelaporan keuangan di Perancis. Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum
Akuntansi 1983 dan Dekrit akuntansi 1983 yang memuat Plan Compatible General
wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki
manual akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi
antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok
yang dikonsolidasikan. Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk
mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial
Reporting Standards-IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari
Perancis yang mencatat sahamnya di luar negeri.
Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan
standard di Perancis:
a) Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan
Akuntansi Nasional)
b) Comite de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite
Regulasi Akuntansi)
c) Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar
Keuangan)
d) Ordre des Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
e) Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC
(Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Perusahaan Perancis melaporkan neraca, laporan laba rugi,
catatan atas laporan keuangan, laporan direktur, dan laporan auditor. Tidak
terdapat ketentuan mengenai laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus
kas walaupun CNCC merekomendasikan untuk membuatnya. Untuk memberikan gambaran
yang sebenarnya dan sewajarnya (image fidele), laporan keuangan harus disusun
sesuai dengan peraturan (regularite) dan dengan niat baik (sincerite).
Dalam pengukuran akuntansi, aktiva tetap
didepresiasikan menurut provisi pajak umumnya menurut garis lurus atau saldo
berganda. Persediaan harus dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya
atau nilai realisasi dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata-rata
tertimbang. Biaya penelitian yang diamortisasi tidak lebih dari 5 tahun.
Kebanyakan resiko dan ketidakpastian dapat dicadangkan, seperti yang terkait
dengan litigasi, restrukturisasi, dan asuransi swadaya dan hal ini memungkinkan
timbulnya kesempatan melakukan perataan laba.
E. Sistem
Akuntansi Jerman
Negara Jerman adalah salah satu Negara yang mendominasi
perkembangan Akuntansi Internasional saat ini. Negara Jerman merupakan salah
satu pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional atau International
Accounting Standards Board (IASB) dan memiliki peran penting dalam mengarahkan
agenda IASB. Negara-negara yang lainnya adalah Prancis, Jepang, Inggris,
Belanda, dan Amerika Serikat. Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami
perubahan terus menerus dan hasilnya luar biasa sejak berakhirnya Perang Dunia
I. Hukum komersial pada secara khusus menuntut adanya berbagai prinsip tata
buku yang teratur dan audit secara independen hampir tidak tersisa setelah
perang usai. Hukum perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keunagan
Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris Amerika tetapi hanya berlaku bagi
perusahaan besar. Pada awal tahun 1970an, Uni Eropa mulai mengeluarkan direktif
harmonisasi, yang harus diadopsi oleh Negara-negara anggotanya ke dalam hukum
nasional. Direktif Uni Eropa yang keempat, ketujuh, dan kedelapan seluruhnya
masuk ke dalam hukum Jerman melalui Undang-Undang Akuntansi Komprehensif yang
diberlakukan pada tanggal 19 Desember 1985. Dua undang-undang baru diberlakukan
pada tahun 1998, yang pertama menambah sebuah paragraf baru dalam buku ketiga
Hukum Komersial Jerman sehingga memungkinkan perusahaan yang menerbitkan
saham/utang pada sebuah pasar modal yang terorganisir untuk menggunakan prinsip
akuntansi yang diterima secara internasional dalam laporan keuangan konsolidasi
yang dibuatnya. Kedua, memperbolehkan pendirian organisasi sektor swasta untuk
menetapkan standar akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi. Hukum pajak
secara garis besar menentukan akuntansi komersial. Prinsip penentuan
(Massgeblichkeitsprinzip) menentukan bahwa laba kena pajak ditentukan oleh apa
yang tercatat dalam catatan keuangan perusahaan.
Undang-undang tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan bagi kementrian kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standard nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
Undang-undang tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan bagi kementrian kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan standard nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
1) Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi
dalam laporan keuangan
konsolidasi
2) Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman atas legislasi
akuntansi yang baru
3) Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional
seperti IASB Undang-undang
Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan ketentuan akuntansi, auditing,
dan pelaporan
keuangan yang berbeda-beda menurut ukuran perusahaan, bukan
menurut bentuk orgasisasi.
Undang-undang Akuntansi 1985 secara khusus
menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang
meliputi neraca, laporan laba
rugi, catatan atas laporan keuangan, laporan manajemen, dan laporan
auditor.
Berdasarkan hukum komersial (HGB), metode pembelian/akuisisi
adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan kepemilikan juga dapat
diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Dua bentuk metode pembelian yang
diizinkan adalah metode nilai buku dan metode revaluasi. HGB tidak mengatur
translasi mata uang asing dan perusahaan di Jerman menggunakan sejumlah metode.
Perbedaan translasi diperlakukan dengan beberapa cara, akibatnya perhatian
khusus harus diberikan terhadap catatan laporan keuangan di mana metode
translasi mata uang asing harus dijelaskan.
F.
Sistem Akuntansi Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sector swasta
(Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau Fincancial Accounting Standard
Board-FASB), tetapi sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau
Securities Exchange Commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan
standarnya sendiri.
System AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara periodic. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum Negara bagian, bukan hum federal. Meskipun memiliki kekuasaan hukum untuk menentukan standard akuntansi dan pelaporan untuk perusahaan public, SEC tetap bergantung pada sector swasta yang menetapkan standard terebut. SEC bekerja sama dengan FASB dan memberikan tekanan bila melihat FASB bergerak terlalu pelan atau ke arah yang salah.
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan AS yang besar meliputi komponen berikut ini:
System AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara periodic. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum Negara bagian, bukan hum federal. Meskipun memiliki kekuasaan hukum untuk menentukan standard akuntansi dan pelaporan untuk perusahaan public, SEC tetap bergantung pada sector swasta yang menetapkan standard terebut. SEC bekerja sama dengan FASB dan memberikan tekanan bila melihat FASB bergerak terlalu pelan atau ke arah yang salah.
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan AS yang besar meliputi komponen berikut ini:
1) Laporan manajemen
2) Laporan auditor independent
3) Laporan keuangan utama (laporan laba rugi, necara, laporan
arus kas, laporan laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)
4) Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi
keuangan
5) Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling
penting terhadap laporan
keuangan
6) Catatan atas laporan keuangan
7) Perbandingan data keuangan tertentu selama 5 atau 10 tahun
8) Data kuartal terpilih
Aturan pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu
entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual
sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep
penandingan. Penggabungan usaha harus dicatat sebagai sebuah pembelian.
Goodwill dikapitalisasi sebagai perbedaan antara nilai wajar pemberian yang
diberikan dalam pertukaran dan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh.
Goodwill tersebut harus dikaji ulang terhadap penurunan nilai tiap tahunnya dan
dihapus. dihapusbukukan dan dibebankan di dalam laba jika nilai bukunya
melebihi nilai wajarnya.
G. Sistem
Akuntansi Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang
indipenden dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktek usaha. Warisan
akuntansi Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama
di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep
penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga berasal dari Inggris.
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan
dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara
luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai undang-undang perusahaan.
Undang-undang perusahaan disesuaikan, diperluas, dan dikonsolidasikan sepanjang
tahun.
- Berikut 6 badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan komite konsultatif badan akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:Institut Akuntan berizin resmi di Inggris dan di Wales (The Institute of Chartered Accountants in England and Wales-ICAEW)
- Insitut Akuntan berizin resmi di Irlandia (The Institute of Chartered Accountants in Ireland-ICAI)
- Insitut Akuntan berizin resmi di Skotlandia (The Institute of Chartered Accountants in Scotland-ICAS)
- Asosiasi Akuntansi berizin resmi dan bersertifikat (The Association of Chartered Certified Accountants-ACCA)
- Insitut Akuntan Manajemen berizin resmi (The Chartered Institute of Manajement Accountants-CIMA)
- Insitut Keuangan dan Akuntansi Publik berizin resmi (The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy-CIPFA)
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif
di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup laporan direksi, laporan laba rugi
dan neraca, laporan arus kas, laporan total keuntungan dan kerugian yang
diakui, laporan kebijakan akuntansi, catatan atas referensi dalam laporan
keuangan, dan laporan auditor. Laporan direksi membahas kegiatan usaha yang
utama, pembahasan atas operasi dan kemungkinan pengembangan,
peristiwa-peristiwa penting setelah tanggal neraca, dividen yang disusulkan,
nama-nama anggota dewan direksi, dan besarnya kepemilikan saham, serta
kontibusi politik dan amal yang dilakukan.
Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam
mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi
penggunaan metode merger begitu ketat sehingga hamper tidak digunakan.
Berdasarkan metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai
wajar penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh.
MENJELASKAN
BAGAIMANA PRAKTEK PENGUNGKAPAN AKUNTANSI DIPENGARUHI OLEH PERBEDAAN TATA KELOLA
KEUANGAN PERUSAHAAN DISUATU NEGARA
Standar
dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem
hukum, ikatan politik ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi,tingkat pendidikan,
budaya dan pengaruh lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya
didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika
Serikat, Inggris, dan negara – negara Aglo Amerika lainya pasar ekuitas
tersebar luas antara pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat
ditekankan.Investor intitusional memainkan peranan penting , menuntut
pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat. Pengukapan
public sangatlah maju sebagai respos terhadap akuntabilitas perusahaan public. Di
Negara lain seperti Prancis, Jepang, dan beberapa Negara berkembang kepemilikan
saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank merupakan sumber
utama pembiayaan perusahaan dan menetapkan disiplin perusahaan. Pengunkapan
public tidak terlalu maju di pasar – pasar ini dan perbedaan besar dalam jumlah
informasi yang di berikan kepada pemegang saham besar dan kreditor dengan yang
diberikan kepada public masih diperbolehkan.
Tata
kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk
menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas
dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang
dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola
perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham,
tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak
yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian
dari para regulator, investor dan analis. Pengungkapan laporan tahunan
perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan
kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju.
Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan
perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis
keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat
pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten
dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar
ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok
keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak
terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan
tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju. Namun
demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat
waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator
memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan
pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan
penegakan aturan.
Memahami persoalan-persoalan
penting yang mempengaruhi keputusan manajemen untuk membuat pengungkapan
keputusan
Salah
satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah memasok informasi untuk pengambilan
keputusan. Untuk itu dibutuhkan pengungkapan data keuangan dan informasi
relevan lainnya dengan cara yang tepat. Berikut beberapa hal yang penting
berkaitan dengan tentang pengungkapan informasi keuangan:
a) Tentang
pada siapa informasi diungkapkan
b) Tentang
tujuan informasi
c) Tentang
seberapa banyak informasi yang harus diungkapkan
d) Tentang
bagaimana informasi diungkapkan
e) Tentang
waktu pengungkapan informasi
Mengidentifiksasi tujuan
pengungkapan akuntansi dalam pasar ekuitas
Dalam
ekonomi yang kompetitif, pengungkapan koorperasi merupakan sarana untuk
menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para penyedia modal (investor) dan
untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk pemanfaatan yang paling produktif. Suatu
koorperasi perlu menarik modal dalam jumlah yang sangat besar untuk pembiayaan
aktivitas produksi dan distribusi yang ekstensif. Oleh karena itu pembiyaan
internal ini sangat bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan oleh
para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang investor
memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor tersebut
dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
- Kaitan konseptual antara pengungkapan yang meingkat dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu: Dalam dunia ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi kepemilikan.
- Karena adanya ketidakpastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistik.
- Para investor menggunakan sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas. Para investor menyukai tingkat pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
- Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.
- Jadi, Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.
Memahami perbedaan mendasar praktek
pengungkapan keuangan perusahaan dalam berbagai aspek
Dalam
keadaan informasi asimetri yang tinggi, maka pemakai laporan keuangan tidak
mempunyai informasi yang cukup untuk mengetahui apakah laporan keuangan,
khususnya laba telah dimanipulasi. Teori market microstructure mengatakan bahwa
salah satu masalah adverse selection yang dihadapi pengambil keputusan adalah
adanya kemungkinan informasi firm-specific yang material tidak diungkapkan ke
publik (Yanivi, 2003). Regulator pasar modal dapat mengurangi asimetri
informasi ini dengan membuat ketentuan minimal atas pengungkapan yang perlu
dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa saham. Salah satu regulasi
tersebut adalah keputusan ketua Badan Pengawas Pasar Modal nomor Kep-06/PM/2000
tentang pedoman penyajian laporan keuangan. Greenstein dan Sami (1994) dalam
Yanivi (2003) meneliti dan menemukan bahwa kewajiban dari Securitas Exchange
Commite (SEC) mengenai disclosure segmentasi perusahaan publik di pasar saham
Amerika Serikat telah menurunkan informasi asimetri yang ditunjukkan dengan
mengecilnya bid-ask spread saham perusahaan.
Tingkat
pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu pengguna laporan keuangan
untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Terdapat
tiga tingkatan pengungkapan yaitu pengungkapan penuh, pengungkapan wajar, dan
pengungkapan cukup. Pengungkapan penuh mengacu pada seluruh informasi yang
diberikan oleh perusahaan, baik informasi keuangan maupun informasi non
keuangan. Pengungkapan penuh tidak hanya meliputi laporan keuangan tetapi juga
mencakup informasi yang diberikan pada management letter, company prospect dan
sebagainya. Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh standar
akuntansi yang berlaku. Sementara pengungkapan wajar adalah pengungkapan cukup
ditambah dengan informasi lain yang dapat berpengaruh pada kewajaran laporan
keuangan seperti contingencies, commitments dan sebagainya.
Catatan
atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
tertera dalam neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan
komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan
dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan
penyajian laporan keuangan secara wajar.
Catatan
atas laporan keuangan mengungkapkan:
1. Informasi
tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih
dan ditetapkan terhadap peristiwa dan transaksi penting.
2. Informasi
yang disajikan dalam PSAK tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi,
laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
3. Informasi
tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam
rangka penyajian secara wajar.
Tingkat
pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu pengguna laporan keuangan
untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Terdapat
tiga tingkatan pengungkapan yaitu pengungkapan penuh, pengungkapan wajar, dan
pengungkapan cukup. Pengungkapan penuh mengacu pada seluruh informasi yang
diberikan oleh perusahaan, baik informasi keuangan maupun informasi non
keuangan. Pengungkapan penuh tidak hanya meliputi laporan keuangan tetapi juga
mencakup informasi yang diberikan pada management letter, company prospect dan
sebagainya. Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh standar
akuntansi yang berlaku. Sementara pengungkapan wajar adalah pengungkapan cukup
ditambah dengan informasi lain yang dapat berpengaruh pada kewajaran laporan
keuangan seperti contingencies, commitments dan sebagainya.
Kualitas Pengungkapan
Kualitas
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dikenal dengan berbagai konsep.
Antara lain kecukupan (adequacy) (Buzby, 1975), kelengkapan (comprehensiveness)
(Barret, 1976), Informatif (informativeness) (Alford et al., 1993), dan tepat
waktu (time lines) (Courtis, 1976; Whittred, 1980). Imhoff (1992) menunjuk pada
tingkat kelengkapan sebagai karakteristik kualitas pengungkapan, sementara
Singhvi dan Desai (1971) menunjuk pada kelengkapan (completeness), akurasi
(Accuracy), dan keandalan (reliability) sebagai karakteristik kualitas
pengungkapan. Indikator empiris kualitas ungkapan tersebut berupa indeks
pengungkapan (disclosure index) yang merupakan rasio (ratio) antara jumlah
elemen (item) informasi yang dipenuhi dengan jumlah elemen yang mungkin
dipenuhi. Makin tinggi angka indeks pengungkapan, maka makin tinggi kualitas.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar