Jumat, 17 Januari 2014

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Pendahuluan
            Dunia baru saja mengalami krisis keuangan global yang melanda hampir seluruhnegara yang terjadi pada akhir tahun lalu. Krisis keuangan tersebut tentu membawa dampak buruk bagi banyak perusahaan. Berbagai pasar modal di seluruh dunia juga ikut terhempas akibat krisis global ini. EDJ (Kompas, 10 Oktober 2008) memberitakan berbagai indeks saham di dunia seperti indeks Dow Jones, NationalAssociation of Securities Dealers Automated Quotation System (NASDAQ), WallStreet, Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), Hangseng, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis hingga ke level terendah.
            Hal ini membuktikan besarnya dampak yang diakibatkan krisis global terhadap pasar modal dunia. Hal ini juga yang menarik perhatian saya mengenai pasar modal dan pergerakan harga-harga saham.
            Saat ini, krisis keuangan global telah mulai mereda. Berbagai pihak mulai melakukan tindakan untuk memperbaiki kondisi keuangan. Pasar modal juga kembali bergairah dan berbagai indeks saham mulai kembali normal. Dengan mulai bergairahnya kembali pasar modal, maka perusahaan-perusahaan yang listing di pasar modal kembali menjadi sasaran para investor dalam menanamkan modal mereka.
            Sebelum menanamkan modalnya, investor terlebih dahulu melihat kinerja perusahaan. Investor tentu hanya akan menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik sehingga dapat memberikan keuntungan bagi penanam modal. Kinerja perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan untuk umum. Pada umumnya, informasi laba merupakan informasi yang paling mendapatkan perhatian yang besar dari berbagai kalangan terutama investor. Namun, saat ini selain informasi laba, investor juga memperhatikan likuiditas perusahaan yang akan dibelinya sebagai dampak dari banyaknya likuidasi perusahaan maupun bank karena tidak mampu membayar pinjamannya.
            Selain melihat kinerja perusahaan, investor sangat memperhatikan harga saham perusahaan yang akan dibelinya. Hal ini dikarenakan investor mengharapkan keuntungan dari investasi tersebut. Menurut Hartono (2008) keuntungan yang diperoleh investor dari penanaman modal saham ini dapat berasal dari laba perusahaan yang dibagikan atau dividen, dan kenaikan atau penurunan harga saham. Budiman (2007) menyatakan peningkatan maupun penurunan harga saham dipengaruhi banyak faktor, ada faktor internal dan ada pula faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi harga pasar seperti kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, inflasi, kondisi politik, dan lain-lain. Faktor internal yang mempengaruhi harga saham seperti keputusan manajemen, kebijakan internal manajemen dankinerja perusahaan. Perusahaan tidak dapat mengendalikan faktor eksternal karena faktor tersebut terjadi diluar perusahaan. Namun perusahaan dapat mengendalikan faktor internal agar harga saham mereka tidak turun. Salah satu caranya adalah melalui kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan berbagai cara. Salah satu cara yang umum digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Dalam penelitian ini, penulis membatasi hanya menggunakan Current Ratio dan Earnings Per Share (EPS) sebagai ukuran likuiditas dan profitabilitas karena dua rasio ini yang paling sering digunakan.
            Penulis pun merasa tertarik untuk melakukan penelitian untuk menguji pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan judul: ”Pengaruh Likuiditasdan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1.2              Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur?
2.      Apakah Earnings Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur?
3.      Apakah Current Ratio (CR) dan Earnings Per Share (EPS) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur?

1.3              Batasan Masalah
Untuk membatasi luasnya penjabaran dan pembahasan dalam penulisan ilmiah ini, maka hanya memfokuskan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek). Adapun ukuran kinerja yang digunakan yaitu Current Ratio (CR), Earning per Share (EPS) berdasarkan laporan keuangan perusahaan berupa neraca dan laporan laba rugi.

1.4              Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang:
1.      Untuk mengetahui secara signifikan pengaruh Current Ratio (CR) terhadap harga saham perusahaan manufaktur?
2.      Untuk mengetahui secara signifikan pengaruh Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan manufaktur?
3.      Untuk mengetahui secara signifikan pengaruh Current Ratio (CR) dan Earnings Per Share (EPS) secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan manufaktur?

1.5              Manfaat Penelitian
1.5.1    Manfaat Akademis
a.       Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya
b.      Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham.
c.       Agar dapat lebih memahami bagaimana memperoleh cara yang efesien dan praktis dalam mengetahui dan memperdalam materi yang telah diberikan melalui penulisan ilmiah.

            1.5.2    Manfaat Praktis
a.       Bagi Perusahaan
Bagi pihak internal perusahaan penelitian ini dapat digunakan sebagai  bahan masukan dalam mempertimbangkan pengambilan kebijakan finansial khususnya yang terkait dengan Current Ratio (CR) dan Earning Per Share (EPS) guna meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
b.      Bagi Investor
Bagi pihak eksternal perusahaan (investor) sebagai bahan masukan dalam melakukan pengambilan keputusan ketika hendak menginvestasikan dananya.

1.6              Sistematika Penulisan
Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini maka terlebih dahulu penulis mengeluarkan pokok pikiran yang merupakan isi dari penulisan dalam lima bab. Sistematika penulisan didalam garis besar kelima bab tersebut adalah sebagai berikut :
·         BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang masalah, rumusan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, dan sistematika penulisan.

·         BAB II LANDASAN TEORI
Berisi landasan teori yang digunakan untuk membahas masalah yang diangkat dalam penelitian ini yang terdiri dari teori yang berkaitan dengan penelitian dan penelitian sebelumnya.

·         BAB III METODELOGI PENELITIAN
Menguraikan metode penelitian yang mencakup pembahasan tentang ruang lingkup dan batasan penelitian serta perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini.

·         BAB IV PEMBAHASAN
Menjelaskan dan menganalisis hasil penelitian.

·         BAB V PENUTUP
Merupakan penutup dari penulisan penelitian yang mengemukakan kesimpulan, yaitu hasil-hasil yang diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Kemudian dengan dasar kesimpulan tersebut, akan dikemukakan saran-saran untuk penelitian lanjutan.

·         DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN LITERATUR

2.1              Kerangka Teoritis
2.2.1        Signaling Theory (Teori Signal)
Zhao et al. (2004) mengemukakan konsep teori signal pertama kali dipelajari dalam konteks pasar tenaga kerja dan pasar barang oleh Akerlof dan Arrow dan dikembangkan menjadi teori keseimbangan signal oleh Spence. Teori signal menurut Morris (1987) menjelaskan masalah asimetris informasi dalam pasar. Teori ini menunjukkan bagaimana asimetris ini dapat dikurangi dengan memberikan lebih banyak signal informasi kepada pihak lain. Walaupun dikembangkan dalam pasar tenaga kerja, teori signal merupakan fenomena umum yang dapat diaplikasikan dalam setiap pasar dengan asimetris informasi termasuk dalam pasar modal. Asimetris informasi dalam pasar modal dapat terjadi karena pihak perusahaanmemiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan pihak eskternal perusahaan.
Godfrey et al. (2006) mengatakan teori signal berbicara mengenai manajer yang menggunakan akun-akun dalam laporan keuangan untuk memberikan tanda atau signal harapan dan tujuan masa depan. Menurut teori ini, jika manajer mengharapkan suatu tingkat pertumbuhan perusahaan yang tinggi di masa depan, mereka akan berusaha memberikan signal itu terhadap investor melalui akun-akun. Manajer dari perusahaan lain yang memiliki kinerja yang baik akan memiliki insentif yang sama, dan manajer dari perusahaan dengan kinerja rata-rata akan memiliki insentif untuk melaporkan berita yang positif sehingga mereka tidak dianggap berkinerja buruk. Manajer dari perusahaan dengan kinerja buruk umumnya akan berinisiatif untuk tidak melaporkannya, tetapi mereka juga memiliki insentif untuk melaporkan kinerja buruknya untuk mempertahankan kredibilitas dalam pasar saham. Mengasumsikan insentif-insentif tersebut untuk memberikan signal informasi pada pasar modal, teori signal memprediksi bahwa perusahaan akan mengungkapkan lebih banyak dari yang diharuskan. Konsekuensi logis dari teori signal adalah ada banyak insentif untuk seluruh manajer untuk memberikan signal harapan keuntungan masa depan karena jika investor mempercayai signal tersebut, harga saham akan naik dan pemegang saham akan diuntungkan.

2.2.2        Informasi Akuntansi Keuangan
Belkaoui (2004) mengatakan peranan dari akuntansi adalah untuk memberikan informasi mengenai perilaku ekonomi yang diakibatkan oleh aktivitas-aktivitas perusahaan dalam lingkungannya. Hasil informasi yang diberikan oleh akuntansi tersebut paling tepat terangkum dalam spektrum informasi FASB. Statement ofFinancial Accounting Concepts No. 5 (FASB, 1984) memuat tentang spektrum informasi (spektrum informasi dilampirkan pada Lampiran A). Dalam spektrum tersebut, dikatakan bahwa informasi yang berguna bagi keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis lainnya adalah pelaporan keuangan dan informasi tambahan lainnya seperti laporan analis, statistik ekonomi, artikel atau berita tentang perusahaan. Pelaporan keuangan sendiri terdiri atas daerah-daerah yang dipengaruhi oleh standar yang dikeluarkan oleh Financial AccountingStandards Board (FASB) dan bentuk lain dari pelaporan keuangan seperti analisis manajemen dan surat kepada pemegang saham.

2.2.3        Laporan Keuangan
a.      Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No. 1 (FASB, 1978) yang dikeluarkan oleh FASB, tujuan dari laporan keuangan (financial statements) adalah sebagai berikut:
1)      Laporan keuangan menyajikan informasi yang berguna bagi calon investor dan kreditor serta pengguna lainnya dalam membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis lainnya.
2)      Laporan keuangan menyediakan informasi yang membantu calon investor dan kreditor serta pengguna lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari proyeksi penerimaan kas dari dividen atau bunga dan penerimaan dari penjualan, pelunasan, atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman.
3)      Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomis dari perusahaan, klaim terhadap sumber daya (kewajiban perusahaan untuk memberikan sumber daya kepada pihak lain atau pemilik ekuitas) dan dampak dari transaksi, kejadian, dan kondisi yang mengubah sumber daya dan klaim terhadap sumber daya tersebut.
b.      Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Par. 39-76 (IAI, 2009) laporan keuangan terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1)      Neraca
2)      Laporan Laba Rugi
3)      Laporan Perubahan Ekuitas
4)      Laporan Arus Kas
5)      Catatan Atas Laporan Keuangan

2.2.4        Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (1979) laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua perioda atau lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.

Metoda dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (1979) analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a.       Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Teknik ini memperbandingkan laporan keuangan untuk dua perioda atau lebih.
b.      Trend atau tendensi posisi dan kemajuan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase.
c.       Laporan dengan persentase per komponen atau Common Size Statements
d.      Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
e.       Analisis Sumber dan Penggunaan Kas
f.       Analisis Rasio Keuangan
g.      Analisis Perubahan Laba Kotor
h.      Analisis Titik Impas (Break Even Point)

2.2.5        Analisis Rasio Keuangan
Menurut Neveu (1985) langkah pertama dalam melakukan analisis laporan keuangan adalah untuk secara teliti membaca pernyataan dan catatan yang mendampinginya. Hal ini umumnya diikuti oleh analisis rasio. Setelah menghitung rasio keuangan pada perioda berjalan, umumnya perusahaan ataupun pengguna informasi melakukan perbandingan dengan rasio perioda sebelumnya, rasio perusahaan lain ataupun rasio industri secara keseluruhan (Warren et al., 2005).
Secara umum analis menggunakan rasio sebagai salah satu cara dalam mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan perusahaan. Rasio keuangan secara umum dapat terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
1.      Rasio likuiditas
2.      Rasio aktivitas
3.      Rasio hutang atau leverage
4.      Rasio profitabilitas

2.2.6        Pasar Modal
Sunariyah (2004) mendefinisikan pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berhargayang beredar. Di tempat inilah para pelaku pasar, yaitu individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana, melakukan investasi dalam surat berharga atau efek yang ditawarkan emiten. Selain itu, di pasar modal perusahaan (entitas) yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas pasar modal sebagai emiten.
Menurut Sunariyah (2004) jenis-jenis instrumen surat berharga dalam pasar modal adalah sebagai berikut:
a.       Saham (Stock)
b.      Obligasi (Bond)
c.       Obligasi Konversi (Convertible Bond)
d.      Right
e.       Waran
f.       Reksa Dana

2.2.7        Saham
Menurut Sutrisno (2003) saham merupakan bukti kepemilikan perusahaan atau penyertaan pada perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT). Pemilik saham akan menerima penghasilan dalam bentuk dividen dan dividen ini akan dibagikan kepada pemegang saham apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Berbeda dengan penghasilan bunga yang mudah dihitung, maka laba yang diperoleh perusahaan sulit diukur potensinya. Oleh karena itu, saham merupakan sekuritas yang memberikan penghasilan yang tidak tetap. Selain penghasilan berupa dividen, keuntungan yang diharapkan pemegang saham adalah selisih harga saham. Bila harga jual saham lebih tinggi dibanding dengan harga belinya, maka investor akan memperoleh capital gain, tetapi bila harga jualnya lebih rendah dibanding dengan harga beli saham, investor akan mendapatkan capital loss. Risiko yang dihadapi investor dengan kepemilikan sahamnya adalah (Sunariyah, 2004):
a.       Tidak mendapat dividen
b.      Capital loss
c.       Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
d.      Saham di-delist dari bursa (delisting)

2.2.8    Pengaruh Likuiditas Terhadap Harga Saham
Ningrom (2009) menguji pengaruh Current Ratio, Return on Investment (ROI), dan Earnings Per Share (EPS) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Populasi adalah seluruh perusahaan manufaktur tahun 2003-2007 sejumlah 172 perusahaan. Sampel diambil dengan teknik randomsampling sejumlah 43 perusahaan. Variabel yang digunakan untuk mengukur kinerjaadalah Current Ratio, Return on Investment (ROI), dan Earnings Per Share (EPS).
Hasil analisis uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,66, dengan signifikasi sebesar 0,01, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian terbukti bahwa secara simultan variabel Current Ratio, Return on Investment (ROI), dan Earnings PerShare (EPS) mempunyai pengaruh yang signifikan. Hasil analisis uji t menunjukan Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, hal ini ditunjukkan dengan thitung = 2,757, nilai signifikan sebesar 0,009. Return onInvestment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, hal ini ditunjukkan dengan thitung = 6,100, nilai signifikan sebesar 0,005. Earnings Per Share(EPS) berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, hal ini ditunjukkan dengan thitung = 2,384, nilai signifikan sebesar 0,009. Koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,566. Hal ini berarti 55,6% variasi perubahan harga saham dijelaskan oleh variasi perubahan faktor-faktor Current Ratio, Return on Investment (ROI), dan Earnings Per Share (EPS). Hasil penelitian ini berarti secara simultan dan parsial Current Ratio, Return on Investment (ROI), dan Earnings Per Share (EPS) dapat mempengaruhi harga saham. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1.      Ho1: Current Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
2.      Ha1: Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.

2.2.9        Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Sasongko dan Wulandari (2006) menguji pengaruh Economic Value Added (EVA) dan rasio profitabilitas terhadap harga saham perusahaan manufaktur perioda 2001- 2002. Metoda pemilihan sampel yang digunakan adalah metoda purposive sampling dengan sampel sebanyak 45 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Rasio-rasio yang diuji adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Sales (ROS), EarningsPer Share (EPS), Basic Earnings Power (BEP), dan Economic Value Added (EVA).
Hasilnya menyatakan bahwa hanya Earnings Per Share (EPS) yang berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Sales (ROS), Basic Earnings Power (BEP), dan Economic Value Added(EVA) tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1.      Ho2: Earnings Per Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
2.      Ha2: Earnings Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.

2.2.10    Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham
            Cahyuttu (2006) menguji pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rasio-rasio keuangan yang diuji pengaruhnya adalah Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Earnings Per Share (EPS) dan Price Earnings Ratio(PER). Metoda pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 6 perusahaan dan perioda waktu dari tahun 1998-2002. Hasilnya adalah secara simultan, Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity(ROE), Earnings Per Share (EPS) dan Price Earnings Ratio (PER) mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham.Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1.      Ho3: Current Ratio dan Earnings Per Share (EPS) secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
2.      Ha3: Current Ratio dan Earnings Per Share (EPS) bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.

BAB III
METODE PENELITIAN

            3.1              Populasi dan Sampel
                   Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar (listing) pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah populasi penelitian ini adalah 401 perusahaan. Metoda pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive judgement sampling method. Purposive judgement sampling method adalah metoda pemilihan sampel berdasarkan kriteria berupa pertimbangan tertentu (Hartono, 2004). Kriteria pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Jenis perusahaan yang akan dimasukkan dalam sampel adalah perusahaan manufaktur.
2.      Perusahaan terdaftar atau listing di Bursa Efek Indonesia sebelum tanggal 1 Januari 2007.
3.      Perusahaan tidak pernah delisting di Bursa Efek Indonesia.
4.      Perusahaan memiliki data untuk menghitung Current Ratio dan Earnings Per Share (EPS).
5.      Perusahaan tidak mengalami kerugian pada tahun 2007.
6.      Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan dalam satuan mata uang Rupiah.

Berdasarkan kriteria-kriteria diatas, diperoleh sampel sejumlah 85 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Tabel berikut menjelaskan proses pemilihan sampel penelitian.

Tabel I Pemilihan Sampel
Kriteria
Jumlah Sampel
Perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia 401
Perusahaan yang bukan manufaktur
Perusahaan listing setelah tanggal 1 Januari 2008
Perusahaan yang pernah mengalami delisting
Perusahaan yang mengalami kerugian tahun 2007
               Perusahaan yang mengeluarkan lap.keu dlm  
 (265)

(6)


(13)

 (27)

  mata uang asing (5)
Total Jumlah Sampel
 85

            3.2              Data dan Metoda Pengumpulan Data
Data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari:
1.      Data laporan keuangan publikasi tahunan (annual report) masing-masing perusahaan dengan tahun fiskal yang berakhir 31 Desember, yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi dengan perioda tahun 2007.
2.      Data harga saham pada tahun 2008. Harga saham yang digunakan adalah harga saham pada saat penutupan (closing price). Sumber data yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data untuk melakukan penelitian adalah:
3.      Data harga saham tahun 2008 diperoleh dari website Dunia Investasi (www.duniainvestasi.com/bei/stock/prices).
4.      Laporan keuangan tahun 2007 untuk masing-masing perusahaan diakses dan didownload penulis dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

            3.3              Variabel Penelitian
                       Variabel independent atau variabel bebas pada penelitian ini adalah:
1.      Current Ratio (CR)
2.      Earnings Per Share (EPS)
Variabel terikat atau variabel dependent pada penelitian ini adalah harga saham atau nilai pasar saham.

            3.4              Alat Analisis Data
                    Dalam melakukan analisis data, digunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 12.0 untuk Windows. Sebelum melakukan analisis regresi,data-data yang digunakan harus lolos dari empat uji asumsi klasik untuk modelregresi yaitu:
1.      Uji Normalitas
2.      Uji Multikolinearitas
3.      Uji Autokorelasi
4.      Uji Heteroskedastisitas

Jika data telah lolos dari 4 pengujian asumsi klasik regresi diatas, maka barudapat dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan Moderated Regression Analysis(MRA). Dalam pengujian Moderated Regression Analysis, penulis akan melakukan tiga pengujian, yaitu:
a.       Pengujian hipotesis serentak atau simultan antara Current Ratio dan Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham dengan cara menginteraksikan Current Ratio dan Earnings Per Share (EPS) sehingga muncul variabel baru, yaituvariabel interaksi Current Ratio dan Earnings Per Share (INT)dengan uji t (ttest).
b.      Pengujian hipotesis parsial atau individu antara Current Ratio dan harga saham. Pengujian hipotesis ini dengan menggunakan uji t (t-test) untuk menguji pengaruh variabel Current Ratio terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
c.       Pengujian hipotesis parsial atau individu antara Earnings Per Share (EPS) dan harga saham. Pengujian hipotesis ini dengan menggunakan uji t (t-test) untuk menguji pengaruh variabel Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan manufaktur.

REFERENSI
  • Agung,  Y.  2008.  Enam  Tindakan  Pemerintah  Dukung  Pembukaan  Bursa  Efek. Harian Kompas. 9 Oktober 2008.
  • Amrullah,  L.  A.  2009.  Pengaruh  Current  Ratio,  Debt  to  Equity  Ratio  dan Risiko Sistematis  Terhadap  Return  Saham  (Studi  Empiris  Pada  PerusahaanPerusahaan yang Masuk di JII Tahun 2004-2006). Skripsi Fakultas Syariah UIN Sunan KalijagaYogyakarta.
  • Belkaoui,  A.  R.  2004.  Accounting  Theory.  5th  Edition.  Singapore:  Thompson Learning.
  • Bernstein,  L.  A.,  dan  J.  J.  Wild.  2001.  Financial  Statement  Analysis:  Theory, Application,  &  Interpretation.  7th  Edition.  Singapore:  Mc-Graw  Hill International Edition.
  • Bodie,  Z.,  A.  Kane,  dan  A.  J.  Marcus.  2005.  Investments.  6th  Edition.  New-York: Mc-Graw Hill International Edition.
  • Budiman,  I.  S.  K.  2007.  Analisis  Hubungan  Profitabilitas  Dengan  Harga  Saham Sektor  Usaha  Makanan  dan  Minuman  di  Bursa  Efek  Indonesia.  Jurnal  The Winners. Vol. 8. No. 1 Maret: 1-23.
  • Cahyuttu,  M.  2006.  Analisis  Rasio  Keuangan  dan  Pengaruhnya  Terhadap  Return Saham Pada Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
  • Chen, H. H., S. C. Chen, dan L. H. Tsai. 2000. A Study of Successful ERP – From the  Organization  Fit  Perspective. Journal  of  Systemics,  Cybernetics  and Informatics. Vol. 7. No. 4: 8–16.
  • EDJ. 2008. Ikut Wall Street, Bursa Regional Terpuruk. Harian Kompas. 10 Oktober 2008.
  • Elgatasia.  2008.  Analisis  Pengaruh  Current  Ratio,  Net  Profit  Margin,  Return  on Asset,  Return  on  Equity,  dan  Price  Earnings  Ratio  terhadap  Harga Saham: Pengamatan  pada  Perusahaan  Manufaktur  Aneka  Industri  yang Terdaftar  di BEI  Perioda  2001-2005.  Skripsi  Jurusan  Akuntansi  Fakultas Ekonomika  dan Bisnis Universitas Gajah Mada.
  • Financial  Accounting  Standards  Board  (FASB).  1978.  Statement  of  Financial Accounting  Concepts  No.1:  Objectives  of  Financial  Reporting  by  Business Enterprises. Stamford, Connecticut.
  • Financial  Accounting  Standards  Board  (FASB).  1984.  Statement  of  Financial Accounting  Concepts  No.5:  Recognition  and  Measurement  in  Financial Statements of Business Enterprises. Stamford, Connecticut.
  • Firdaus, M.  2004.  Ekonometrika  Suatu  Pendekatan  Alternatif.  Jakarta:  PT  Bumi Aksara.
  • Fraser,  L.  M.,  dan  A.  Armiston.  1998. Understanding  Financial  Statements.  5th Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall International Inc. Godfrey,  J.,  A.  Hodgson,  S.  Holmes,  dan  A.  Tarca.  2006.  Accounting  Theory. 6th Edition. Australia: John Wiley & Sons Australia Ltd.
  • Ghozali,  I. 2006. Aplikasi  Analisis  Multivariate  Dengan  Program  SPSS.  Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  • Gujarati,  D. N.  2003. Basic  Econometrics.  4th  Edition.  Singapore:  McGraw-Hill Higher Education
  • Hadianto, B. 2008. Pengaruh  Earnings Per  Share  (EPS) dan Price  Earnings  Ratio (PER)  Terhadap  Harga  Saham Sektor  Perdagangan  Besar  dan  Ritel  Pada Periode 2000-2005 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 7. No. 2. November: 162-173.
  • Hadianto, B., dan R. Setiawan. 2007. Pengaruh Volume Perdagangan, EPS, dan PER Terhadap  Harga  Saham  Sektor  Pertambangan  pada  Perioda  2000-2005  di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen. Vol. 7. No. 1. November: 81-96.
  • Hanafi, M. M., dan A. Halim. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 2. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
  • Hartono, J. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 5. Yogyakarta: BPFE.
  • Hartono,  J.  2004.  Metodologi  Penelitian  Bisnis:  Salah  Kaprah  dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.
  • Hasan,  M.  I.  1999.  Pokok-Pokok  Materi  Statistik  2  (Statistik  Inferensif).  Edisi 2. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  • Ikatan  Akuntan  Indonesia.  2009.  Standar  Akuntansi  Keuangan.  Salemba  Empat, Jakarta.
  • Julia,  N.  2008.  Pengaruh  Perkembangan  Tingkat  Likuiditas,  Return  on Investment (ROI)  dan  Earnings  Per  Share  (EPS)  Terhadap  Harga  Saham Pada Sektor Properti  Perioda  2002-2006.  Skripsi  Program  Studi  Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama.
  • Kieso,  D.  E.,  J.  J.  Weygandt,  dan  T.  D.  Warfield.  2008.  Intermediate Accounting: 2007 FASB Update. 12th Edition. New Jersey: John Wiley and Sons Pte. Ltd.
  • Morris,  R.  D.  1987.  Signalling,  Agency  Theory,  and  Accounting  Policy Choice. Accounting and Business Research. Vol. 18. No. 69: 47-56.
  • Muthaher, M. R., dan O. Muthaher. 2007. Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di BEI. Skripsi Universitas Islam Sultan Agung.
  •  Munawir, S. 1979. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.
  • Neveu, R. P. 1985. Fundamentals of Managerial Finance. 2nd Edition. Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.
  • Ningrom, D. R. 2009. Analisis Pengaruh Current Ratio, Return on Investment,  dan Earnings  Per  Share  Terhadap  Perubahan Harga  Saham Pada  Perusahaan Manufaktur  di  Bursa  Efek  Indonesia.  Skripsi  Fakultas  Keguruan  dan  Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
  • Prayitno, A. 2008. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia Tahun 2001-2006. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama
  • Pribawanti,  T. M. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Total Return Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Dividen di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
  • Primandoko, A. 2005.  Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Bank di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
  • Revsine, L., D. W. Collins, dan W. B. Johnson. 1999. Financial Reporting and Analysis. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall International Inc.
  • Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT  Elex  Media Komputindo.
  • Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  • Sasongko, N., dan N. Wulandari. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Empirika. Vol. 19. No. 1. Juni: 64-80 SBT.  2008. Presiden George Bush Setujui Dana Pinjaman untuk The Big Three. Harian Kompas. 20 Desember 2008.
  • Scott, W.  R. 2006. Financial Accounting Theory. 4th Edition. Toronto, Ontario: Pearson Education Canada Inc.
  • Stickney, C. P. 1996. Financial Reporting & Statement Analysis: A Strategic Approach. 3rd Edition. Orlando: The Dryden Press.
  •  Sunariyah, 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 4. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
  • Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Edisi 3. Yogyakarta: PT Ekonisia.
  • Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
  • Trisnaeni, D. K. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di  BEI. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
  • Ulupui, I. G. K. A. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEI).  Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 2. No. 1, Januari: 88-102.
  • Warren, C. S., J. M. Reeve, dan P. E. Fess. 2005. Accounting. 21st Edition. Singapore: South-Western, Thomson.
  • Wicaksono, A. S. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
  • Zhao, J.,  A. L. Katchova, dan P. J. Barry. 2004. Testing  the Pecking Order Theory and the Signaling Theory for Farm Businesses. American Agricultural Economics Association Annual Meeting. Denver, Colorado. July: 1-4.
  • Website Dunia Investasi www.duniainvestasi.com/bei/stock/prices
  • Website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id