Imbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar para
elite politik tidak membuat kegaduhan politik sehingga membuat
masyarakat tenang dan menciptakan demokrasi yang baik selama 2012
dinilai naïf. Sebab, kegaduhan politik justru bersumber dari perilaku
dan ketidakprofesionalan para pembantu Presiden Yudhoyono sendiri.
”Jadi,
Presiden Yudhoyono seharusnya intropeksi,” kata anggota Komisi III DPR
asal Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, Rabu (4/1/2012) pagi ini.
Menurut
Bambang, para elite politik bersuara karena menyikapi kasus dugaan suap
wisma atlet yang dinilai lamban hingga menghilangnya Muhammad
Nazaruddin. Setelah masyarakat mengkritik, Presiden baru memerintahkan
Polri untuk menangkap Nazaruddin.
”Lalu, kebijakan pembantu
Presiden, Menteri Hukum dan HAM yang mengeluarkan kebijakan semula
moratorium terhadap remisi narapidana kemudian berubah menjadi
pengetatan remisi narapidana. Bagaimana mungkin peristiwa ini tidak
menimbulkan kegaduhan di rakyat dan elite politik untuk berkomentar?
Jadi, para elite dan rakyat berkomentar karena ada ganjalan dari
penguasa sendiri,” ujar Bambang.
Pada pidato penutup tahun 2011
lalu, dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto,
Jakarta, Presiden Yudhoyono berpidato. ”Tahun depan akan mendekati
pemilu, maka suhu politik makin hangat, saya mengajak para elite politik
untuk menjaga stabilitas nasional dan jangan membuat kegaduhan sehingga
masyarakat tidak tenang, demokrasi itu tidak harus gaduh,” ujarnya
waktu itu.
Presiden Yudhoyono memprediksi, situasi politik tahun
2012 akan semakin memanas karena semakin mendekati pemilu legislatif dan
pemilu presiden 2014. Partai politik dan calon presiden jagoannya akan
semakin sibuk membuat strategi pemenangan pemilu. Namun, tambah
Presiden, persaingan politik tidak harus dilakukan dengan cara-cara yang
merugikan rakyat dan mengganggu stabilitas nasional.
”Saya
melihat rakyat tidak mau ada kegaduhan politik yang berlebihan,”
tambahnya. Bahkan, Presiden mengajak seluruh pembantunya dalam
melaksanakan pemerintahan mewujudkan pembangunan negara dan melakukan
kegiatan yang menyejahterakan rakyat.
”Saya mengajak membuat tahun
depan sebagai tahun peningkatan dan menciptakan kesejahteraan
masyarakat kita,” lanjut Presiden ketika itu.
sumber : http://nasional.kompas.com/read/2012/01/04/10024751/Presiden.SBY.Diminta.Introspeksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar