Untuk membangun
meringankan beban keluarga yang mengalami kebangkrutan , di usia 9 tahun ia di
kirim ke Osaka untuk menjadi pembantu rumah tangga dan merawat anak majikan ,
dengan gaji 10 sen perbulan.sekalipun masih anak-anak ia rajin dan bertanggung
jawab.
Beranjak remaja, ia ingin
bekerja. Dengan bantuan mantan majikan, ia mendapatkan pekerjaan di pabrik sepeda
sebagai teknisi.di tempat barunya,remaja ini mau melakukan apa saja sekalipun
di luar tugasnya sebagai teknisi, seperti; melayani pelanggan,memperbaiki sepeda,menolong
membelikan rokok,menganggapi keluhan, melayani pembelian,dsb. Sikapnya yang
terbuka menerima segala beban pekerjaan tersebut tanpa sadar membuat nya mulai
mengerti cara mengelolah usaha,
Karena
tertarik dengan trem listrik,di usia 16 tahun, dia pindah ke pabrik Osaka
Electic Light, bertugas mengatasi perbaikan kabel. Dua tahun bekerja,ia
memutuskan untuk sekolah malam pada Kansai School of Commerce and Industry, di
Osaka.pemuda ini bekerja sambil belajar. Karirnya meningkat terus hingga usia
22 tahun ia di angkat sebagai penguji para mandor.
Setelah
tujuh tahun bekerja dan cukup menguasai kelistrikan, ia memutuskan berhenti dan
memulai usaha sendiri,saat itu ia hanya mempunyai tabungan sebesar 20 yen(Rp.2000) dan mendapat
pesangon sebesar 42 yen (Rp4.200).dengan uang senilai 62 yen (Rp6.200) ia mulai
bisnis di rumah kontrakan berukuran sekitar 40 m .
Apa yang biasa dilakukan pemuda ini dengan modal uang 62 yen ??
Dengan
modal sekecil itu , pemuda ini merintis perusahaan yang menjadi cikal bakal
raksasa bisnis yang kini di kenal dengan Panasonic.
Pemuda itu adalah Konosuke Matsushita, pendiri
Panasonic corporation, sebelumnya bernama Matsushita electic industrial.
Kini Panasonic merupakan produser elektronik terbesar di jepang. perusahaan
yang di dirikan oleh konosuke matsushita pada tahun 1918 ini oleh forbes global
500 di tempatkan pada peringkat 59 perusahaan terbesar di dunia dan masuk dalam
20 perusahaan terbesar di bidang semi konduktor.
Pada
tahun 2009, perusahaan yang berbisnis di kadoma jepang ini, menghasilkan
pendapatan senilai US$ 77,2 miliar(atau 7.765.510 juta yen atau Rp 772
triliun), keuntungan bersih mencapai US$ 4,3 miliar (Rp 43 triliun).saat ini
total asset perusahaaan yang memperkerjakan 292.250 karyawan ini mencapai US$
64.830 miliar ( Rp 648,3 triliun).
Terbayangkah perusahaan sebesar itu di
bangun hanya dengan modal uang 62 yen dan dirintis dari rumah kontrakan seluas
40 meter ??
Sumber : Buku "No Excuse" karangan Isa Alamsyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar