BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Dunia
baru saja mengalami krisis keuangan global yang melanda hampir seluruhnegara
yang terjadi pada akhir tahun lalu. Krisis keuangan tersebut tentu membawa dampak
buruk bagi banyak perusahaan. Berbagai pasar modal di seluruh dunia juga ikut
terhempas akibat krisis global ini. EDJ (Kompas, 10 Oktober 2008) memberitakan
berbagai indeks saham di dunia seperti indeks Dow Jones, NationalAssociation
of Securities Dealers Automated Quotation System (NASDAQ), WallStreet,
Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), Hangseng, dan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan drastis hingga ke level
terendah.
Hal
ini membuktikan besarnya dampak yang diakibatkan krisis global terhadap pasar modal
dunia. Hal ini juga yang menarik perhatian saya mengenai pasar modal dan pergerakan
harga-harga saham.
Saat
ini, krisis keuangan global telah mulai mereda. Berbagai pihak mulai melakukan
tindakan untuk memperbaiki kondisi keuangan. Pasar modal juga kembali bergairah
dan berbagai indeks saham mulai kembali normal. Dengan mulai bergairahnya
kembali pasar modal, maka perusahaan-perusahaan yang listing di pasar
modal kembali menjadi sasaran para investor dalam menanamkan modal mereka.
Sebelum
menanamkan modalnya, investor terlebih dahulu melihat kinerja perusahaan. Investor
tentu hanya akan menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki kinerja yang
baik sehingga dapat memberikan keuntungan bagi penanam modal. Kinerja
perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat dilihat dari laporan
keuangan yang dipublikasikan untuk umum. Pada umumnya, informasi laba merupakan
informasi yang paling mendapatkan perhatian yang besar dari berbagai kalangan
terutama investor. Namun, saat ini selain informasi laba, investor juga memperhatikan
likuiditas perusahaan yang akan dibelinya sebagai dampak dari banyaknya
likuidasi perusahaan maupun bank karena tidak mampu membayar pinjamannya.
Selain
melihat kinerja perusahaan, investor sangat memperhatikan harga saham
perusahaan yang akan dibelinya. Hal ini dikarenakan investor mengharapkan keuntungan
dari investasi tersebut. Menurut Hartono (2008) keuntungan yang diperoleh
investor dari penanaman modal saham ini dapat berasal dari laba perusahaan yang
dibagikan atau dividen, dan kenaikan atau penurunan harga saham. Budiman (2007)
menyatakan peningkatan maupun penurunan harga saham dipengaruhi banyak faktor,
ada faktor internal dan ada pula faktor eksternal. Faktor eksternal yang
mempengaruhi harga pasar seperti kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah,
inflasi, kondisi politik, dan lain-lain. Faktor internal yang mempengaruhi harga
saham seperti keputusan manajemen, kebijakan internal manajemen dankinerja
perusahaan. Perusahaan tidak dapat mengendalikan faktor eksternal karena faktor
tersebut terjadi diluar perusahaan. Namun perusahaan dapat mengendalikan faktor
internal agar harga saham mereka tidak turun. Salah satu caranya adalah melalui
kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan berbagai cara. Salah
satu cara yang umum digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan terdiri
dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas. Dalam penelitian ini, penulis membatasi hanya menggunakan Current
Ratio dan Earnings Per Share (EPS) sebagai ukuran likuiditas dan
profitabilitas karena dua rasio ini yang paling sering digunakan.
Penulis
pun merasa tertarik untuk melakukan penelitian untuk menguji pengaruh
likuiditas dan profitabilitas terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan judul: ”Pengaruh
Likuiditasdan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”
1.2
Perumusan Masalah
Masalah
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah Current Ratio
(CR) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur?
2.
Apakah Earnings Per
Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan
manufaktur?
3.
Apakah Current Ratio
(CR) dan Earnings Per Share (EPS) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham perusahaan manufaktur?
1.3
Batasan Masalah
Untuk membatasi luasnya penjabaran dan
pembahasan dalam penulisan ilmiah ini, maka hanya memfokuskan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek). Adapun ukuran kinerja yang digunakan yaitu Current Ratio (CR), Earning
per Share (EPS) berdasarkan laporan keuangan perusahaan berupa neraca
dan laporan laba rugi.
1.4
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang:
1.
Untuk mengetahui
secara signifikan pengaruh Current Ratio (CR)
terhadap harga saham perusahaan
manufaktur?
2.
Untuk mengetahui
secara signifikan pengaruh Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan
manufaktur?
3.
Untuk mengetahui
secara signifikan pengaruh Current Ratio (CR)
dan Earnings Per Share (EPS) secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan
manufaktur?
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Akademis
a. Sebagai
referensi bagi penelitian selanjutnya
b. Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai pengaruh kinerja
keuangan perusahaan terhadap harga saham.
c. Agar
dapat lebih memahami bagaimana memperoleh cara yang efesien dan praktis dalam
mengetahui dan memperdalam materi yang telah diberikan melalui penulisan
ilmiah.
1.5.2 Manfaat Praktis
a.
Bagi Perusahaan
Bagi pihak
internal perusahaan penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan masukan
dalam mempertimbangkan pengambilan
kebijakan finansial
khususnya yang terkait dengan Current Ratio (CR) dan Earning Per Share (EPS) guna meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan.
b. Bagi
Investor
Bagi pihak eksternal perusahaan (investor) sebagai bahan masukan dalam melakukan
pengambilan keputusan ketika hendak
menginvestasikan dananya.
1.6
Sistematika Penulisan
Agar
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini maka terlebih
dahulu penulis mengeluarkan pokok pikiran yang merupakan isi dari penulisan
dalam lima bab. Sistematika
penulisan didalam garis besar kelima
bab tersebut adalah sebagai berikut :
·
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan
latar belakang masalah, rumusan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
kajian pustaka, dan sistematika penulisan.
·
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi
landasan teori yang digunakan untuk membahas masalah yang diangkat dalam
penelitian ini yang terdiri dari teori yang berkaitan dengan penelitian dan
penelitian sebelumnya.
·
BAB III METODELOGI PENELITIAN
Menguraikan
metode penelitian yang mencakup pembahasan tentang ruang lingkup dan batasan
penelitian serta perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
·
BAB IV PEMBAHASAN
Menjelaskan
dan menganalisis hasil penelitian.
·
BAB V PENUTUP
Merupakan
penutup dari penulisan penelitian yang mengemukakan kesimpulan, yaitu
hasil-hasil yang diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab
sebelumnya. Kemudian dengan dasar kesimpulan tersebut, akan dikemukakan
saran-saran untuk penelitian lanjutan.
·
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
2.1
Kerangka Teoritis
2.2.1
Signaling Theory (Teori
Signal)
Zhao et al. (2004) mengemukakan
konsep teori signal pertama kali dipelajari dalam konteks pasar tenaga kerja
dan pasar barang oleh Akerlof dan Arrow dan dikembangkan menjadi teori
keseimbangan signal oleh Spence. Teori signal menurut Morris (1987) menjelaskan
masalah asimetris informasi dalam pasar. Teori ini menunjukkan bagaimana
asimetris ini dapat dikurangi dengan memberikan lebih banyak signal informasi
kepada pihak lain. Walaupun dikembangkan dalam pasar tenaga kerja, teori signal
merupakan fenomena umum yang dapat diaplikasikan dalam setiap pasar dengan
asimetris informasi termasuk dalam pasar modal. Asimetris informasi
dalam pasar modal dapat terjadi karena pihak perusahaanmemiliki informasi yang
lebih banyak dibandingkan dengan pihak eskternal perusahaan.
Godfrey et al. (2006) mengatakan
teori signal berbicara mengenai manajer yang menggunakan akun-akun dalam
laporan keuangan untuk memberikan tanda atau signal harapan dan tujuan masa
depan. Menurut teori ini, jika manajer mengharapkan suatu tingkat pertumbuhan
perusahaan yang tinggi di masa depan, mereka akan berusaha memberikan signal
itu terhadap investor melalui akun-akun. Manajer dari perusahaan lain yang
memiliki kinerja yang baik akan memiliki insentif yang sama, dan manajer dari
perusahaan dengan kinerja rata-rata akan memiliki insentif untuk melaporkan
berita yang positif sehingga mereka tidak dianggap berkinerja buruk. Manajer
dari perusahaan dengan kinerja buruk umumnya akan berinisiatif untuk tidak
melaporkannya, tetapi mereka juga memiliki insentif untuk melaporkan kinerja
buruknya untuk mempertahankan kredibilitas dalam pasar saham. Mengasumsikan
insentif-insentif tersebut untuk memberikan signal informasi pada pasar modal,
teori signal memprediksi bahwa perusahaan akan mengungkapkan lebih banyak dari
yang diharuskan. Konsekuensi logis dari teori signal adalah ada banyak insentif
untuk seluruh manajer untuk memberikan signal harapan keuntungan masa depan
karena jika investor mempercayai signal tersebut, harga saham akan naik dan
pemegang saham akan diuntungkan.
2.2.2
Informasi Akuntansi Keuangan
Belkaoui (2004) mengatakan peranan dari
akuntansi adalah untuk memberikan informasi mengenai perilaku ekonomi yang
diakibatkan oleh aktivitas-aktivitas perusahaan dalam lingkungannya. Hasil
informasi yang diberikan oleh akuntansi tersebut paling tepat terangkum dalam
spektrum informasi FASB. Statement ofFinancial Accounting Concepts No. 5
(FASB, 1984) memuat tentang spektrum informasi (spektrum informasi dilampirkan
pada Lampiran A). Dalam spektrum tersebut, dikatakan bahwa informasi yang
berguna bagi keputusan
investasi, kredit, dan keputusan sejenis lainnya adalah pelaporan keuangan dan
informasi tambahan lainnya seperti laporan analis, statistik ekonomi, artikel
atau berita tentang perusahaan. Pelaporan keuangan sendiri terdiri atas
daerah-daerah yang dipengaruhi oleh standar yang dikeluarkan oleh Financial
AccountingStandards Board (FASB) dan bentuk lain dari pelaporan keuangan
seperti analisis manajemen dan surat kepada pemegang saham.
2.2.3
Laporan Keuangan
a. Tujuan
Laporan Keuangan
Menurut
Statement of Financial Accounting Concepts No. 1 (FASB, 1978) yang dikeluarkan oleh FASB,
tujuan dari laporan keuangan (financial statements) adalah sebagai berikut:
1)
Laporan keuangan
menyajikan informasi yang berguna bagi calon investor dan kreditor serta pengguna
lainnya dalam membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan sejenis
lainnya.
2)
Laporan keuangan
menyediakan informasi yang membantu calon investor dan kreditor serta pengguna
lainnya dalam menentukan jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari
proyeksi penerimaan kas dari dividen atau bunga dan penerimaan dari
penjualan, pelunasan, atau jatuh temponya sekuritas atau pinjaman.
3)
Laporan keuangan
menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomis dari perusahaan, klaim
terhadap sumber daya (kewajiban perusahaan untuk memberikan sumber daya
kepada pihak lain atau pemilik ekuitas) dan dampak dari transaksi,
kejadian, dan kondisi yang mengubah sumber daya dan klaim terhadap sumber daya
tersebut.
b. Jenis-Jenis
Laporan Keuangan
Menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Par. 39-76 (IAI, 2009) laporan keuangan
terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1)
Neraca
2)
Laporan Laba Rugi
3)
Laporan Perubahan
Ekuitas
4)
Laporan Arus Kas
5)
Catatan Atas Laporan
Keuangan
2.2.4
Analisis Laporan
Keuangan
Menurut Munawir (1979) laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang
berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua perioda atau
lebih, dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan
dapat mendukung keputusan yang akan diambil.
Metoda dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir (1979) analisis
laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada
hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk
menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang
bersangkutan. Teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisis laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
a.
Analisis Perbandingan
Laporan Keuangan Teknik
ini memperbandingkan laporan keuangan untuk dua perioda atau lebih.
b.
Trend atau
tendensi posisi dan kemajuan perusahaan yang dinyatakan dalam persentase.
c.
Laporan dengan
persentase per komponen atau Common Size Statements
d.
Analisis Sumber dan
Penggunaan Modal Kerja
e.
Analisis Sumber dan
Penggunaan Kas
f.
Analisis Rasio Keuangan
g.
Analisis Perubahan Laba
Kotor
h.
Analisis Titik Impas (Break
Even Point)
2.2.5
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Neveu (1985) langkah
pertama dalam melakukan analisis laporan keuangan adalah untuk secara teliti
membaca pernyataan dan catatan yang mendampinginya. Hal ini umumnya diikuti
oleh analisis rasio. Setelah menghitung rasio keuangan pada perioda berjalan,
umumnya perusahaan ataupun pengguna informasi melakukan perbandingan dengan
rasio perioda sebelumnya, rasio perusahaan lain ataupun rasio industri secara
keseluruhan (Warren et al., 2005).
Secara umum analis menggunakan
rasio sebagai salah satu cara dalam
mengidentifikasi
kekuatan atau kelemahan perusahaan. Rasio keuangan secara umum dapat terbagi
menjadi empat jenis, yaitu:
1.
Rasio likuiditas
2.
Rasio aktivitas
3.
Rasio hutang atau leverage
4.
Rasio profitabilitas
2.2.6
Pasar Modal
Sunariyah (2004) mendefinisikan
pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,
termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di
bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berhargayang beredar. Di tempat
inilah para pelaku pasar, yaitu individu-individu atau badan usaha yang
mempunyai kelebihan dana, melakukan investasi dalam surat berharga atau efek
yang ditawarkan emiten. Selain itu, di pasar modal perusahaan (entitas) yang
membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu
pada badan otoritas pasar modal sebagai emiten.
Menurut Sunariyah (2004)
jenis-jenis instrumen surat berharga dalam pasar modal adalah sebagai berikut:
a.
Saham (Stock)
b.
Obligasi (Bond)
c.
Obligasi Konversi (Convertible
Bond)
d.
Right
e.
Waran
f.
Reksa Dana
2.2.7
Saham
Menurut Sutrisno (2003) saham
merupakan bukti kepemilikan perusahaan atau penyertaan pada perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas (PT). Pemilik saham akan menerima penghasilan
dalam bentuk dividen dan dividen ini akan dibagikan kepada pemegang saham
apabila perusahaan memperoleh keuntungan. Berbeda dengan penghasilan bunga yang
mudah dihitung, maka laba yang diperoleh perusahaan sulit diukur potensinya.
Oleh karena itu, saham merupakan sekuritas yang memberikan penghasilan yang
tidak tetap. Selain penghasilan berupa dividen, keuntungan yang diharapkan
pemegang saham adalah selisih harga saham. Bila harga jual saham lebih tinggi
dibanding dengan harga belinya, maka investor akan memperoleh capital gain,
tetapi bila harga jualnya lebih rendah dibanding dengan harga beli saham,
investor akan mendapatkan capital loss. Risiko yang dihadapi investor
dengan kepemilikan sahamnya adalah (Sunariyah, 2004):
a.
Tidak mendapat dividen
b.
Capital loss
c.
Perusahaan bangkrut
atau dilikuidasi
d.
Saham di-delist dari
bursa (delisting)
2.2.8 Pengaruh
Likuiditas Terhadap Harga Saham
Ningrom
(2009) menguji pengaruh Current Ratio, Return on Investment (ROI),
dan Earnings Per Share (EPS) terhadap perubahan harga saham pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Populasi adalah seluruh
perusahaan manufaktur tahun 2003-2007 sejumlah 172 perusahaan. Sampel diambil
dengan teknik randomsampling sejumlah 43 perusahaan. Variabel yang
digunakan untuk mengukur kinerjaadalah Current Ratio, Return on
Investment (ROI), dan Earnings Per Share (EPS).
Hasil
analisis uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 3,66, dengan signifikasi sebesar
0,01, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian terbukti bahwa secara simultan
variabel Current Ratio, Return on Investment (ROI), dan Earnings
PerShare (EPS) mempunyai pengaruh yang signifikan. Hasil analisis uji t
menunjukan Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga
saham, hal ini ditunjukkan dengan thitung = 2,757, nilai signifikan sebesar
0,009. Return onInvestment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap
perubahan harga saham, hal ini ditunjukkan dengan thitung = 6,100, nilai
signifikan sebesar 0,005. Earnings Per Share(EPS) berpengaruh signifikan
terhadap perubahan harga saham, hal ini ditunjukkan dengan thitung = 2,384,
nilai signifikan sebesar 0,009. Koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,566.
Hal ini berarti 55,6% variasi perubahan harga saham dijelaskan oleh variasi
perubahan faktor-faktor Current Ratio, Return on Investment (ROI),
dan Earnings Per Share (EPS). Hasil penelitian ini berarti secara
simultan dan parsial Current Ratio, Return on Investment (ROI),
dan Earnings Per Share (EPS) dapat mempengaruhi harga saham. Berdasarkan
pembahasan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1.
Ho1: Current Ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
2.
Ha1: Current Ratio berpengaruh
signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
2.2.9
Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Harga Saham
Sasongko dan Wulandari (2006)
menguji pengaruh Economic Value Added (EVA) dan rasio profitabilitas
terhadap harga saham perusahaan manufaktur perioda 2001- 2002. Metoda pemilihan
sampel yang digunakan adalah metoda purposive sampling dengan sampel sebanyak
45 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari
Bursa Efek Indonesia (BEI). Rasio-rasio yang diuji adalah Return on Asset (ROA),
Return on Equity (ROE), Return on Sales (ROS), EarningsPer Share (EPS),
Basic Earnings Power (BEP), dan Economic Value Added (EVA).
Hasilnya menyatakan bahwa hanya Earnings
Per Share (EPS) yang berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan Return
on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Return on Sales (ROS),
Basic Earnings Power (BEP), dan Economic Value Added(EVA) tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
Berdasarkan pembahasan di atas,
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1.
Ho2: Earnings Per
Share (EPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
2.
Ha2: Earnings Per
Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
2.2.10
Pengaruh Likuiditas dan
Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Cahyuttu
(2006) menguji pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rasio-rasio keuangan yang
diuji pengaruhnya adalah Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER),
Return on Equity (ROE), Earnings Per Share (EPS) dan Price
Earnings Ratio(PER). Metoda pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling dengan jumlah sampel 6 perusahaan dan perioda waktu dari tahun
1998-2002. Hasilnya adalah secara simultan, Current Ratio, Debt to
Equity Ratio (DER), Return on Equity(ROE), Earnings Per Share (EPS)
dan Price Earnings Ratio (PER) mempunyai pengaruh signifikan
terhadap return saham.Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1.
Ho3: Current Ratio dan
Earnings Per Share (EPS) secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
2.
Ha3: Current Ratio dan
Earnings Per Share (EPS) bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
harga saham perusahaan manufaktur.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah
semua perusahaan yang terdaftar (listing) pada Bursa Efek Indonesia
(BEI). Jumlah populasi penelitian ini adalah 401 perusahaan. Metoda pemilihan
sampel yang digunakan adalah purposive judgement sampling method. Purposive
judgement sampling method adalah metoda pemilihan sampel berdasarkan kriteria
berupa pertimbangan tertentu (Hartono, 2004). Kriteria pemilihan sampel pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Jenis perusahaan yang
akan dimasukkan dalam sampel adalah perusahaan manufaktur.
2.
Perusahaan terdaftar
atau listing di Bursa Efek Indonesia sebelum tanggal 1 Januari 2007.
3.
Perusahaan tidak pernah
delisting di Bursa Efek Indonesia.
4.
Perusahaan memiliki
data untuk menghitung Current Ratio dan Earnings Per Share (EPS).
5.
Perusahaan tidak mengalami
kerugian pada tahun 2007.
6.
Perusahaan mengeluarkan
laporan keuangan dalam satuan mata uang Rupiah.
Berdasarkan
kriteria-kriteria diatas, diperoleh sampel sejumlah 85 perusahaan manufaktur
yang memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Tabel berikut menjelaskan proses
pemilihan sampel penelitian.
Tabel
I Pemilihan Sampel
Kriteria
|
Jumlah Sampel
|
Perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia 401
Perusahaan yang bukan manufaktur
Perusahaan listing setelah tanggal 1 Januari 2008
Perusahaan yang pernah mengalami delisting
Perusahaan yang mengalami kerugian tahun 2007
|
(265)
(6)
(13)
(27)
mata uang asing (5)
|
Total Jumlah Sampel
|
85
|
3.2 Data dan Metoda
Pengumpulan Data
Data-data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri
dari:
1.
Data laporan keuangan
publikasi tahunan (annual report) masing-masing perusahaan dengan tahun
fiskal yang berakhir 31 Desember, yang terdiri dari neraca dan laporan laba
rugi dengan perioda tahun 2007.
2.
Data harga saham pada
tahun 2008. Harga saham yang digunakan adalah harga saham pada saat penutupan (closing
price). Sumber data yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data untuk melakukan
penelitian adalah:
3.
Data harga saham tahun
2008 diperoleh dari website Dunia Investasi (www.duniainvestasi.com/bei/stock/prices).
4.
Laporan keuangan tahun
2007 untuk masing-masing perusahaan diakses dan didownload penulis dari website
Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
3.3 Variabel Penelitian
Variabel independent atau
variabel bebas pada penelitian ini adalah:
1.
Current Ratio (CR)
2.
Earnings Per Share (EPS)
Variabel terikat
atau variabel dependent pada penelitian ini adalah harga saham atau
nilai pasar saham.
3.4 Alat Analisis Data
Dalam
melakukan analisis data, digunakan program SPSS (Statistical Product and Service
Solutions) versi 12.0 untuk Windows. Sebelum melakukan analisis
regresi,data-data yang digunakan harus lolos dari empat uji asumsi klasik untuk
modelregresi yaitu:
1.
Uji Normalitas
2.
Uji Multikolinearitas
3.
Uji Autokorelasi
4.
Uji Heteroskedastisitas
Jika
data telah lolos dari 4 pengujian asumsi klasik regresi diatas, maka barudapat
dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan Moderated Regression Analysis(MRA).
Dalam pengujian Moderated Regression Analysis, penulis akan melakukan tiga
pengujian, yaitu:
a.
Pengujian hipotesis
serentak atau simultan antara Current Ratio dan Earnings Per Share (EPS)
terhadap harga saham dengan cara menginteraksikan Current Ratio dan Earnings
Per Share (EPS) sehingga muncul variabel baru, yaituvariabel interaksi Current
Ratio dan Earnings Per Share (INT)dengan uji t (ttest).
b.
Pengujian hipotesis
parsial atau individu antara Current Ratio dan harga saham. Pengujian
hipotesis ini dengan menggunakan uji t (t-test) untuk menguji pengaruh
variabel Current Ratio terhadap harga saham perusahaan manufaktur.
c.
Pengujian hipotesis
parsial atau individu antara Earnings Per Share (EPS) dan harga saham.
Pengujian hipotesis ini dengan menggunakan uji t (t-test) untuk menguji
pengaruh variabel Earnings Per Share (EPS) terhadap harga saham perusahaan
manufaktur.
REFERENSI
- Agung, Y. 2008. Enam Tindakan Pemerintah Dukung Pembukaan Bursa Efek. Harian Kompas. 9 Oktober 2008.
- Amrullah, L. A. 2009. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Risiko Sistematis Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada PerusahaanPerusahaan yang Masuk di JII Tahun 2004-2006). Skripsi Fakultas Syariah UIN Sunan KalijagaYogyakarta.
- Belkaoui, A. R. 2004. Accounting Theory. 5th Edition. Singapore: Thompson Learning.
- Bernstein, L. A., dan J. J. Wild. 2001. Financial Statement Analysis: Theory, Application, & Interpretation. 7th Edition. Singapore: Mc-Graw Hill International Edition.
- Bodie, Z., A. Kane, dan A. J. Marcus. 2005. Investments. 6th Edition. New-York: Mc-Graw Hill International Edition.
- Budiman, I. S. K. 2007. Analisis Hubungan Profitabilitas Dengan Harga Saham Sektor Usaha Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia. Jurnal The Winners. Vol. 8. No. 1 Maret: 1-23.
- Cahyuttu, M. 2006. Analisis Rasio Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
- Chen, H. H., S. C. Chen, dan L. H. Tsai. 2000. A Study of Successful ERP – From the Organization Fit Perspective. Journal of Systemics, Cybernetics and Informatics. Vol. 7. No. 4: 8–16.
- EDJ. 2008. Ikut Wall Street, Bursa Regional Terpuruk. Harian Kompas. 10 Oktober 2008.
- Elgatasia. 2008. Analisis Pengaruh Current Ratio, Net Profit Margin, Return on Asset, Return on Equity, dan Price Earnings Ratio terhadap Harga Saham: Pengamatan pada Perusahaan Manufaktur Aneka Industri yang Terdaftar di BEI Perioda 2001-2005. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada.
- Financial Accounting Standards Board (FASB). 1978. Statement of Financial Accounting Concepts No.1: Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises. Stamford, Connecticut.
- Financial Accounting Standards Board (FASB). 1984. Statement of Financial Accounting Concepts No.5: Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises. Stamford, Connecticut.
- Firdaus, M. 2004. Ekonometrika Suatu Pendekatan Alternatif. Jakarta: PT Bumi Aksara.
- Fraser, L. M., dan A. Armiston. 1998. Understanding Financial Statements. 5th Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall International Inc. Godfrey, J., A. Hodgson, S. Holmes, dan A. Tarca. 2006. Accounting Theory. 6th Edition. Australia: John Wiley & Sons Australia Ltd.
- Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
- Gujarati, D. N. 2003. Basic Econometrics. 4th Edition. Singapore: McGraw-Hill Higher Education
- Hadianto, B. 2008. Pengaruh Earnings Per Share (EPS) dan Price Earnings Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar dan Ritel Pada Periode 2000-2005 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol. 7. No. 2. November: 162-173.
- Hadianto, B., dan R. Setiawan. 2007. Pengaruh Volume Perdagangan, EPS, dan PER Terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan pada Perioda 2000-2005 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen. Vol. 7. No. 1. November: 81-96.
- Hanafi, M. M., dan A. Halim. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 2. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
- Hartono, J. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 5. Yogyakarta: BPFE.
- Hartono, J. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.
- Hasan, M. I. 1999. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Edisi 2. Jakarta: PT Bumi Aksara.
- Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
- Julia, N. 2008. Pengaruh Perkembangan Tingkat Likuiditas, Return on Investment (ROI) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Sektor Properti Perioda 2002-2006. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama.
- Kieso, D. E., J. J. Weygandt, dan T. D. Warfield. 2008. Intermediate Accounting: 2007 FASB Update. 12th Edition. New Jersey: John Wiley and Sons Pte. Ltd.
- Morris, R. D. 1987. Signalling, Agency Theory, and Accounting Policy Choice. Accounting and Business Research. Vol. 18. No. 69: 47-56.
- Muthaher, M. R., dan O. Muthaher. 2007. Pengaruh Variabel-Variabel Fundamental dan Teknikal Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di BEI. Skripsi Universitas Islam Sultan Agung.
- Munawir, S. 1979. Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: Liberty.
- Neveu, R. P. 1985. Fundamentals of Managerial Finance. 2nd Edition. Cincinnati, Ohio: South Western Publishing Co.
- Ningrom, D. R. 2009. Analisis Pengaruh Current Ratio, Return on Investment, dan Earnings Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
- Prayitno, A. 2008. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas Terhadap Harga Saham Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia Tahun 2001-2006. Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama
- Pribawanti, T. M. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Total Return Saham Pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Membagikan Dividen di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
- Primandoko, A. 2005. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Bank di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.
- Revsine, L., D. W. Collins, dan W. B. Johnson. 1999. Financial Reporting and Analysis. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall International Inc.
- Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
- Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
- Sasongko, N., dan N. Wulandari. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Empirika. Vol. 19. No. 1. Juni: 64-80 SBT. 2008. Presiden George Bush Setujui Dana Pinjaman untuk The Big Three. Harian Kompas. 20 Desember 2008.
- Scott, W. R. 2006. Financial Accounting Theory. 4th Edition. Toronto, Ontario: Pearson Education Canada Inc.
- Stickney, C. P. 1996. Financial Reporting & Statement Analysis: A Strategic Approach. 3rd Edition. Orlando: The Dryden Press.
- Sunariyah, 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 4. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
- Sutrisno. 2003. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep, dan Aplikasi. Edisi 3. Yogyakarta: PT Ekonisia.
- Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
- Trisnaeni, D. K. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
- Ulupui, I. G. K. A. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEI). Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 2. No. 1, Januari: 88-102.
- Warren, C. S., J. M. Reeve, dan P. E. Fess. 2005. Accounting. 21st Edition. Singapore: South-Western, Thomson.
- Wicaksono, A. S. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
- Zhao, J., A. L. Katchova, dan P. J. Barry. 2004. Testing the Pecking Order Theory and the Signaling Theory for Farm Businesses. American Agricultural Economics Association Annual Meeting. Denver, Colorado. July: 1-4.
- Website Dunia Investasi www.duniainvestasi.com/bei/stock/prices
- Website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id